Selasa, 06 Desember 2011

MSKBROI

Fungsi Relay Pengaman

didalam operasi sehari hari sistem tenaga listrik dihadapkan kepada kemungkinan berbagai macam gangguan, baik dalam operasi normal misalnya terjadi pembebanan lebih, maupun gangguan yang disebabkan oleh kesalahan (fault) misalnya akibat hubung singkat.
Gangguan dalam operasi normal yang berlangsungnya dalam jangka waktu singkat bila sistem pengamannya baik, tidak akan menhentikan operasinya pembangkit. Hanya bila gangguan ini berlangsungnya secar terus menerus, operasi pembangkit perlu dihentikan atau kalu mungkin hanya dipisahkan dari rangakaian beban dimana pembakit akan beroperasi dalam kondisi tanpa beban.
untuk menghindari kerugian yang diakibatkan oleh ganggan, maka pada bagian-bagian dari rangkaian pembangkit diberikan relay pengaman, yang akan mengontrol bekerjanya pemutus beban.

 

FUNGSI RELAY SEBAGAI PENGAMAN
melakukan “sensing” (merasakan) terhadap suatu “actuating quantity” misalnya arus, tegangan, kemudiam memperbandingkan kwantitas tersebut dengan nilah batas hingga akan menhasil kan suatu “control quantity” (kwalitas kontrol) bila actuating quantity tersebut melebihi nilai batas
atau secara defenitif ”
“relay pengaman adalah suatu alat yang bekerja membuka/ menutup rangakain listrikm atau bekerja secara mekanis untu mengatur pemutus beban akibat rangsangan yang diterima telah mencapai suatu harga batas yang telah ditetapkan”.
ransangan yang diterima dapat berupa : arus, tegangan, suhu, takanan (perssure), dan lain lainnya, sehingga menurut bentuk rangsangan ini relay pengaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Relay elektris yang bekerja karena rangsangan yang besifat listrik, misalnya arus, tegangan, daya, dll
  2. Relay mekanis yang bekerja karena rangsangan tekanan, kecepatan aliran, berubahnya permukaan (level) dll.
  3. Rele termis yang bekerja karena rangsangan panas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar