Selasa, 06 Desember 2011

MSAM

Aktuator
            Bagian yang berfungsi sebagai penggerak dari perintah yang diberikan oleh  input.
   Aktuator terbagi dalam beberapa macam yaitu :
1.  Aktuator tenaga elektris
Biasanya digunakan seleniod.
2.  Aktuator tenaga hidrolik
Torsi besar dan konstruksi nya sukar.
3.  Aktuator tenaga pneumatic
Sukar dikendalikan.
4. Aktuator Lainnya
Magnetic & Ultra sound
   Keunggulan Aktuator Elektris
Ø  Mudah dalam pengontrolan
Ø  Mulai dari mW sampai MW
Ø  Berkecepatan tinggi 1000-10.000 RPM
Ø  Banyak macamnya
Ø  Akurasi tinggi
Ø  Torsi ideal untuk pergerakan
Ø  Efesiensi tinggi
  Jenis-Jenis Aktuator Elektris
1.  Solenoid
2.  Motor steaper
3.  Motor DC
4.  Brush less DC-Motors
5.  Motor induksi
6.  Motor singkron
  Solenoid
Solenoid adalah alat yang dipakai untuk mengkonvensi sinyal elektrik atau arus lisrik menjadi gerak linier makanik.
Solenoid dibuat dari kumparan dan inti besi yang dapat digerakkan.
Kekuatan menarik dan mendorong ditentukan oleh jumlah lilitan pada kumparan.

MSKEOI

  Pneumatik
        Sistem tenaga fluida yang menggunakan udara sebagai media transfer tenaga.
Penerapan sistem pneumatik
1. Media kerja dengan menggunakan udara kempa untuk melakukan pekerjaan.
2. Otomatisasi dengan mmenggunakan udara kempa dan sensor sehingga dapat bekerja otomatis.


      Katub - Katub

  Katub Menurut Konstruksi
    A.    Katub Poppet (Poppet Valve)
1.  Katub bola (Ball Seat Valve)
2.  Katuub piringan (Disc Seat Valve)
   B.    Katub geser (Slide Valve)
1.  Longitudinalslide
2.  Plate slide
  Jenis Katub Menurut Fungsinya
  1. Katub pengarah (Direkitional Control Valve)
  2. Katub satu arah (Non Return Valve)
  3. Katub pengatur tekanan (Preasure Regulating Valve)
  4. Katub pengatur aliran (Flow Control Valve)
  5. Katub tutup buka (Shut Off Valve)

MSST

  SENSOR
      Alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu Yang digunakan untuk merubah variasi mekanik,      magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan listrik.
Proximity Switch Sensor (Sensor Jarak)
      Sensor yang mendeteksi tanpa ada sentuhan dengan menggunakan jarak.
Dibagi 2 yaitu :
       1.Inductive Proximity Sensor
    Peralatan sensor yang diaktivkan melalui objek logam.
       2.  Capacitive Proximity Sensor
      Sensor yang diaktivkan oleh material konduktif ataupun non konduktiv. Seperti : Kayu,   plastik, cairan, gula, tepung, atau gandum.
      Magnetic Switch (Reed Relay)
    Sensor ini terdiri dari 2 plat kontak yang terproteksi penuh dalam ruang kaca yang mempunyai gas proteksi.
    Sensor Cahaya
 Photo Voltaic atau Solar Sel
 Peralatan ini mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik.
 Photoconductive (Photoresitive) Cell
      Energi cahaya yang jatuh pada sel photoconduktive akan mengakibatkan perubahan resistansi   pada sel, jika cahaya sedang gelap, maka resistansi akan tinggi, demikian juga sebaliknya.

  Transduser
     
Alat yang mengubah suatu energi dari suatu bentuk kebentuk yang lain, yang merupakan elemen penting dalam pengendali.
Transduser terbagi 2 :
       1.  Input Transducers
      Electric-Input Tranducers mengubah energi non listrik seperti suara, cahaya, dll menjadi energi listrik.
       2.  Output Transducers
     Mengubah energi listrik menjadi energi non listrik.

MSCADA

1.Program Kendali PLC
Program kendali PLC terdiri dari 3 unsur,yaitu:
-Alamat
-Instruksi
-Operand

*Alamat adalah nomor yang menunjukan lokasi,instruksi,dalam daerah memori.
*Instruksi adalah perintah yang harus dilaksanakan PLC.
*Operand adalah nilai berupa angka yang di tetapkan sebagai data yang digunakan untuk suatu                                                      intruksi.         

BAHASA PEMROGRAMAN
1.Diagram ladder
Diagram ladder terdiri dari atas sebuah garis vertical di sebelah kiri yang di sebut,Bus Bar dengan garis bercabang ke kanan yang di sebut rung.
2.Kode Mneumatik
Kode mneumatik memberikan informasi yang sama persis seperti halnya diagram ladder.
3.Struktur Daerah Memori
Program pada dasarnya adalah pemrosessan data dengan berbagai instruksi pemrograman.
4.Instruksi Pemrograman
Terdapat banyak instruksi untuk pemrograman PLC.
Klasifikasi menurut pengkodean pneumatic:
-instruksi dasar
-instruksi khusus
Klasifikasi menurut kelompok fungsi:
-instruksi ladder
-instruksi kendali bit
-instruksi timmer/counter
-instruksi geser bit
-instruksi sub routine
-instruksi ekspensi

MSKBROI

Fungsi Relay Pengaman

didalam operasi sehari hari sistem tenaga listrik dihadapkan kepada kemungkinan berbagai macam gangguan, baik dalam operasi normal misalnya terjadi pembebanan lebih, maupun gangguan yang disebabkan oleh kesalahan (fault) misalnya akibat hubung singkat.
Gangguan dalam operasi normal yang berlangsungnya dalam jangka waktu singkat bila sistem pengamannya baik, tidak akan menhentikan operasinya pembangkit. Hanya bila gangguan ini berlangsungnya secar terus menerus, operasi pembangkit perlu dihentikan atau kalu mungkin hanya dipisahkan dari rangakaian beban dimana pembakit akan beroperasi dalam kondisi tanpa beban.
untuk menghindari kerugian yang diakibatkan oleh ganggan, maka pada bagian-bagian dari rangkaian pembangkit diberikan relay pengaman, yang akan mengontrol bekerjanya pemutus beban.

 

FUNGSI RELAY SEBAGAI PENGAMAN
melakukan “sensing” (merasakan) terhadap suatu “actuating quantity” misalnya arus, tegangan, kemudiam memperbandingkan kwantitas tersebut dengan nilah batas hingga akan menhasil kan suatu “control quantity” (kwalitas kontrol) bila actuating quantity tersebut melebihi nilai batas
atau secara defenitif ”
“relay pengaman adalah suatu alat yang bekerja membuka/ menutup rangakain listrikm atau bekerja secara mekanis untu mengatur pemutus beban akibat rangsangan yang diterima telah mencapai suatu harga batas yang telah ditetapkan”.
ransangan yang diterima dapat berupa : arus, tegangan, suhu, takanan (perssure), dan lain lainnya, sehingga menurut bentuk rangsangan ini relay pengaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Relay elektris yang bekerja karena rangsangan yang besifat listrik, misalnya arus, tegangan, daya, dll
  2. Relay mekanis yang bekerja karena rangsangan tekanan, kecepatan aliran, berubahnya permukaan (level) dll.
  3. Rele termis yang bekerja karena rangsangan panas